GAMBARAN UMUM KOTA PAYAKUMBUH

payakumbuh
A.    Keadaan geografis
            Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota yang terletak di Propinsi Sumatera Barat. Secara geografis kota Payakumbuh terletak di posisi 00010’-00017’ LS dan 1000 35’-100045’ BT luas wilayah 80,43 km2 atau setara dengan 0,19% luas Propinsi Sumatera Barat.[1] Kota Payakumbuh berada diantara dua gunung yaitu Gunung Sago dan Gunung Bungsu. Selain itu Kota Payakumbuh juga terletak didaerah dataran tinggi yang merupakan bagian dari Bukit Barisan yang membujur dari Sumatera Bagian Utara sampai Sumatera Bagian Selatan. Kota Payakumbuh memiliki ketinggian 500 m sampai 825 m dari permukaan laut. Suhu udara rata-rata berkisar antara 260c dengan kelembapan udara antara 40-50% sehingga memiliki udara yang sejuk.[2]
            Payakumbuh awal mulanya adalah dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Pembangunan Payakumbuh dimulai sejak keterlibatan pihak pemerintah kolonial Hindia-Belanda dalam perang Paderi. Setelah masa perang Paderi selesai Payakumbuh berkembang menjadi gudang penyimpanan hasil tanaman kopi dan berlanjut menjadi daerah administrasi distrik.[3] Dalam perkembangannya Belanda yang berupaya membangun Payakumbuh, yang dimulai dari pembangunan rumah sakit militer (sekarang dikenal dengan nama RSUD Dr Adnan WD), jembatan penghubung (jembatan ratapan ibu) wilayah Payakumbuh, sampai pemerintahan Indonesia yang akhirnya membangun Payakumbuh menjadi sebuah kota kecil yang dinamis dipenuhi sejumlah bangunan mewah.
            Sejarah terbentuknya kota Payakumbuh pada mulanya berawal dari adanya niat tokoh masyarakat dan pemerintah untuk membentuk wilayah istimewa Kabupaten 50 Kota pada tahun 1950. Akan tetapi sejumlah proses dan kegiatan    yang tidak mendukung mengakibatkan Payakumbuh urung menjadi sebuah kota. Enam tahun setelah niat dan usaha masyarakat Payakumbuh untuk membentuk Payakumbuh menjadi sebuah kota, Setelah melalui proses yang panjang akhirnya pemerintahpun menyetujui untuk membentuk Payakumbuh menjadi sebuah kota kecil melalui UU No 8 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota kecil di daerah Propinsi Sumatera Tengah yang meliputi daerah Pekan Baru, Sawah Lunto, Padang Panjang, Solok dan Payakumbuh.
            Walaupun pemerintah telah mengeluarkan UU No 8 Tahun 1956 tentang berdirinya kota kecil di Sumatera Tengah, akan tetapi Payakumbuh tidak bisa direalisasikan menjadi kota Madya Kab 50 Kota pada saat itu. Sejumlah permasalahan yang melanda Sumatera Barat dan wilayah Payakumbuh menjadi faktor utamanya penghambat pemerintah meresmikan Payakumbuh menjadi sebuah kota. Sejumlah permasalahan yang melanda itu adalah masalah batas wilayah, meletusnya PRRI dan PKI.  
            Berbagai masalah dan hambatan yang melanda, masyarakat dan pemerintah tidak menyerah begitu saja untuk mewujudkan Payakumbuh menjadi sebuah kota kecil. Setelah melalui proses dan waktu yang panjang, akhirnya pada tanggal 17 desember 1970 ditandai dengan kedatangan Mentri Dalam Negeri Amir Machmud ke Payakumbuh, Payakumbuh diresmikan menjadi kota kecil.[4]
            Dilihat dari sejarah kota Payakumbuh, nama kota Payakumbuh berasal dari kata Kumbuah dan Payo. Kumbuah merupakan jenis tanaman berupa pohon buah Kumbuah (kundur) yang dapat tumbuh, sedangkan Payo merupakan rawa-rawa. Jadi jika digabungkan nama kota Payakumbuh mempunyai arti tanaman yang hidup di rawa- rawa.[5] Dengan demikian kota Payakumbuh yang awal namanya berasal dari Payo dan Kumbuah berkembang menjadi sebuah sebutan yang dikenal dengan nama Payakumbuh dan dikenal sampai sekarang.
            Kota Payakumbuh secara geografis merupakan kota yang strategis. Karena Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang menuju kota-kota penting yang berada di Propinsi Sumatera Barat dari arah Pekan Baru (Riau).[6] Payakumbuh juga terletak pada jalur jalan lintas arteris yang menghubungkan kota-kota seperti Padang-Padang Panjang-Bukit Tinggi–Payakumbuh-Bangkinang dan Pekan Baru.[7] selain itu Letak Payakumbuh yang berada di antara dua Ibu Kota Propinsi, menjadikan Payakumbuh menjadi kota tempat persinggahan bagi orang-orang yang bepergian menuju kota-kota penting Di Sumatera Barat dan Riau, baik yang datang dari Pekan Baru Ibu Kota Propinsi Riau maupun yang datang dari Padang sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat.
            Secara administratif kota Payakumbuh pada awal berdirinya berdasarkan peraturan Mentri dalam Negri Nomor 7 Tahun 1970 memiliki wilayah dengan luas 8.043,16 Ha yang meliputi 7 nagari dan 73 buah jorong yang berasal dari tiga kecamatan. Ketiga kecamatan itu adalah terdiri dari[8]  :
1.      kecamatan Payakumbuh
2.      kecamatan Harau
3.      kecamatan Luhak
            Setelah Payakumbuh diresmikan menjadi kota kecil, Kota Payakumbuh pada awalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Payakumbuh secara administratif terbagi atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan, yaitu :
1.      kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 31 kelurahan
2.      kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 28 kelurahan
3.      kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan
            Pada tahun 2008 sesuai dengan perkembangan daerah maka pemerintah Payakumbuh melakukan pemekaran wilayah kecamatan di kota Payakumbuh. Pemekaran wilayah kecamatan tersebut adalah dibentuknya kecamatan baru yaitu Kecamatan Lamposi Tigo Nagari dan Kecamatan Payakumbuh Selatan. Dengan dibentuknya 2 kecamatan baru di Kota Payakumbuh, sehingga Kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan dengan 8 kenagarian dan 76 wilayah kelurahan yaitu yang terdiri dari :
1.      Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 22 kelurahan dalam kenagarian Koto Nan IV.
2.      Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 25 kelurahan dalam kenagarian Koto Nan Gadang.
3.      Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan dalam 3 kenagarian yaitu Aie Tabik, Payobasuang dan Tiakar .
4.      Kecamatan Payakumbuh Selatan terdiri dari 9 kelurahan dalam 2 kenanagarian yaitu Limbukan dan Aur Kuning.
5.      Kecamatan Lamposi Tigo Nagari terdiri dari 6 kelurahan dalam Nagari Lampasi
            Kota Payakumbuh memiliki batas wilayah sebagai berikut :
a.       Sebelah Utara kota Payakumbuh berbatasan dengan Kecamatan Harau dan Kecamatan Payakumbuh
b.      Sebelah Barat kota Payakumbuh berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh
c.       Sebelah Selatan kota Payakumbuh berbatasan dengan Kecamatan Harau
d.      Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan harau dan luak
            Pasar ternak Koto Nan IV Balai Nan Duo terletak di daerah Kecamatan Payakumbuh Barat Kelurahan Balai Nan Duo Koto Nan IV kelurahan Balai Nan Duo. Secara geografis kecamatan Payakumbuh Barat terletak pada posisi 1000 20’-100040’ BT dan 00 8’ – 00 15’ LS, dengan luas daerah 33,74 Km2 dan berada diketinggian 513 M di atas permukaan laut. Kecamatan Payakumbuh Barat memiliki batas wilayah yaitu :
1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Utara
2.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Luhak Kabupaten 50 Kota
3.      Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten 50 Kota
4.      Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Timur.
            Posisi Pasar Ternak koto Nan IV Balai Nan Duo Kota Payakumbuh di kecamatan Payakumbuh Barat terletak di Kelurahan Balai Nan Duo Koto Nan IV Kota Payakumbuh. Kelurahan Balai Nan Duo memiliki luas daerah lebih kurang 28,74 Ha, dimana batas wilayah Kelurahan Balai Nan Duo Koto Nan IV, yaitu:
1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Padang Tinggi Kecamatan Payakumbuh Barat.
2.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Sungai Pinago Kecamatan Payakumbuh Barat.
3.      Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Gadang Kecamatan Payakumbuh Barat.
4.      Sebelah Barat berbatasan dengan kab 50 kota.

B.  Pertumbuhan penduduk dan Kondisi Sosial-Ekonomi Kota Payakumbuh
1.      Pertumbuhan Penduduk
            Penduduk Kota Payakumbuh didominasi oleh etnis Minangkabau, selain itu terdapat juga etnis Tionghoa, Jawa dan Batak. Mereka hidup berdampingan secara rukun dan damai. Dengan demikian tingkat pertumbuhan penduduk di kota Payakumbuh selalu bertambah dari tahun ke tahun. Dilihat dari hasil jumlah penduduk dari tahun 1980-2010, jumlah penduduk terus bertambah dan Angka kelahiran terus meningkat. Pada tahun 1989 jumlah penduduk kota Payakumbuh sebanyak 87.978 jiwa, selanjutnya pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk kota Payakumbuh sebanyak 97.997 jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Payakumbuh berjumlah 117.876 jiwa.
            Jumlah penduduk kota Payakumbuh yang setiap tahunnya selalu bertambah dipegaruhi oleh banyaknya masyarakat yang belum peduli dengan program pemerintah. Program keluarga berencana yang menjadi suatu kebijakan oleh pemerintah dalam menahan laju pertumbuhan penduduk, kurang mendapat perhatian di masyarakat. Walaupun demikian peningkatan jumlah penduduk bagi kota Payakumbuh dapat meningkatkan status kota Payakumbuh dari kota kecil menjadi kota menengah.



                [1] Badan pusat Statistik kota Payakumbuh, Payakumbuh Dalam Angka 2008 (Payakumbuh : BAPPEDA dan BPS Kota Payakumbuh : 2008) Hal. 3
                [2] Thamrin Sikumbang, 20 Tahun Kotamadya Daerah TK.II Payakumbuh (Payakumbuh : Ratu Grafika 1990) Hal. 34
                [3] Fajar rillah Vesky Dan Rendra Trisnadi, 40 Tahun Kota Payakumbuh Dari Soetan Oesman Hingga Josrizal Zain ( Payakumbuh : CV Angrek Perdana) hal. 330-331
                [4] Fajar rillah Vesky Dan Rendra Trisnadi, 40 Tahun Kota Payakumbuh Dari Soetan Oesman Hingga Josrizal Zain ( Payakumbuh : CV Angrek Perdana) hal.1
                [5]Wartius DT Tunaro Nan Kuniang, Kumbuah Nan Bapayau Asal Usul Nagari Payakumbuh (Payakumbuh : CV. Lintas Media Image 2002) Hal. 89
                [6] Badan Pusat Statistik Kota Payakumbuh, Payakumbuh Dalam Angka 2008, (Payakumbuh : BAPPEDA dan BPS Kota Payakumbuh : 2008) hal. 2
                [7] Thamrin Sikumbang, 20 Tahun Kotamadya Daerah TK.II Payakumbuh (Payakumbuh : Ratu Grafika 1990) hal. 34
                [8] Thamrin Sikumbang, 20 Tahun Kotamadya Daerah TK.II Payakumbuh (Payakumbuh : Ratu Grafika 1990) hal. 34

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAMBARAN UMUM KOTA PAYAKUMBUH

SEJARAH KOTA PAYAKUMBUH